UPDATESATU.COM – Hubungan Tanpa Status (HTS) atau biasa dikenal dengan istilah “friends with benefits” telah menjadi semakin umum di kalangan generasi Z. Hubungan ini terkadang dijalani tanpa komitmen yang jelas, tanpa gelar pacar, dan tanpa eksklusivitas. Meskipun terlihat menyenangkan dan bebas, namun HTS dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental generasi Z.
1. Ketidakjelasan Emosional
Dalam hubungan tanpa status, seringkali tidak ada batasan emosional yang jelas. Hal ini dapat menyebabkan salah satu atau kedua belah pihak merasa bingung, tertekan, atau bahkan terluka karena tidak adanya kejelasan perasaan.
2. Rasa Tidak Aman dan Tidak Stabil
Ketidakpastian mengenai masa depan hubungan dan kekhawatiran akan diabaikan atau ditinggalkan secara tiba-tiba dapat menciptakan rasa tidak aman dan tidak stabil dalam pikiran generasi Z. Mereka mungkin merasa tidak dihargai atau hanya dianggap sebagai “opsi” sementara oleh pasangan HTS mereka.
3. Gangguan Identitas dan Citra Diri
Berada dalam HTS dapat mengganggu proses pengembangan identitas dan citra diri generasi Z. Mereka mungkin merasa dilema antara keinginan untuk menjaga “kebebasan” dan kebutuhan akan kedekatan emosional yang lebih dalam dalam hubungan yang lebih berkomitmen.
4. Risiko Kesehatan Seksual
HTS seringkali melibatkan keintiman fisik tanpa kewajiban komitmen jangka panjang. Hal ini dapat meningkatkan risiko penularan penyakit menular seksual (PMS) dan kehamilan tidak direncanakan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan stres dan kecemasan tambahan.
5. Isolasi Sosial
Meskipun HTS terkadang dianggap sebagai alternatif untuk hubungan romantis yang lebih tradisional, namun seringkali dapat menyebabkan isolasi sosial. Generasi Z mungkin merasa sulit untuk membagikan pengalaman mereka dengan orang lain atau merasa terisolasi dari teman-teman yang lebih memilih hubungan yang lebih berkomitmen.
6. Kesulitan Menjalin Hubungan yang Sehat di Masa Depan
Berada dalam pola hubungan tanpa status dapat membentuk kebiasaan dan ekspektasi yang tidak sehat dalam hal keintiman dan komunikasi. Ini dapat menghambat kemampuan generasi Z untuk menjalin hubungan yang sehat dan berkomitmen di masa depan.
Dalam menghadapi bahaya-bahaya tersebut, penting bagi generasi Z untuk memahami nilai diri mereka, batasi pribadi yang mereka butuhkan dalam hubungan, dan memilih untuk terlibat dalam hubungan yang memperkuat kesehatan mental dan emosional mereka. Mendapatkan dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental juga dapat membantu mengatasi dampak negatif dari HTS. (*)