UPDATESATU.COM – Lima jenis peluang usaha ini dijamin akan tetap ada hingga seribu tahun ke depan.
Bahkan ketika Kamu sudah meninggal, peluang usaha ini tidak akan pernah mati.
Pada artikel kali ini, kita akan kembali membahas topik tentang bisnis, yaitu menjelaskan tentang lima peluang usaha yang tidak mungkin akan punah, dan siapa tahu Kamu bisa sukses.
Simak informasi ini sampai selesai agar tidak ketinggalan informasi.
5 Ide Usaha yang Tidak Akan Ada Matinya dan Omset Hingga Ratusan Juta Setiap Hari!
1. Bisnis Kuliner
Yang pertama, tentu saja, adalah usaha kuliner. Usaha ini tidak akan pernah mati.
Omsetnya bisa berkisar dari ratusan ribu per hari hingga jutaan per hari, bahkan bisa mencapai ratusan juta per hari.
Usaha apa itu? Yaitu usaha kuliner. Tidak peduli seberapa krisis pun, orang tetap perlu makan.
Tidak mungkin mereka mati kelaparan, bukan? Kita juga tahu bahwa kuliner itu mulai dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga yang memiliki gerai nasional, dari es puter di pinggir jalan hingga yang lebih besar.
Mengapa mereka ada di setiap sudut? Karena yang ramai tidak pernah mati.
Kita juga tahu tentang KFC dan McDonald’s. Merek-merek tersebut berasal dari Amerika dan sudah beroperasi puluhan tahun, namun tetap eksis meskipun menghadapi banyak tiruan lokal yang lebih murah.
Namun, brand mereka tetap kokoh. Intinya, makanan dan minuman merupakan sumber kehidupan manusia.
Mereka pasti masih suka membeli makanan, sehingga usaha ini tidak akan pernah mati.
Modalnya juga relatif kecil. Bahkan sekarang Kamu bisa memulai usaha PO (pre-order), kuliner di rumah, atau membuka jasa catering.
Kamu juga bisa berjualan di platform seperti Go-Food. Intinya, usaha kuliner tidak akan pernah mati.
Sekarang, yang membuat brand ini mati hanyalah satu hal: karena Kamu tidak memiliki brand.
Dalam usaha kuliner, jika ingin kuat, Anda harus memiliki brand.
Contohnya, mungkin di Jakarta ada restoran Padang bernama Padang Merdeka, atau kuliner-kuliner tersembunyi di gang-gang yang dikenal dari mulut ke mulut tanpa iklan.
Sekali lagi, brand itu diciptakan dari sharing ekonomi atau pengalaman bersama.
Jika Kamu melihat di Google, Kamu bisa melihat ratingnya berapa, atau melihat di Gojek berapa. Berdasarkan itu, Kamu akan melakukan pemesanan.
Saat rating semakin tinggi, berarti brand tersebut sangat direkomendasikan oleh pelanggan yang puas.
Jadi, usaha kuliner tidak akan pernah mati hingga seribu tahun ke depan, saya jamin. Kecuali manusia tidak lagi mau makan.
2. Fashion
Yang kedua adalah fashion. Sebab, fashion adalah bagian dari sandang pangan papan. Pakaian, apapun bentuknya, pasti akan selalu dibutuhkan manusia.
Itu sudah pasti. Baik itu kaos biasa, baju fashion, hijab, dan sebagainya, semua jenis pakaian tidak akan pernah mati.
Permasalahannya adalah jika Kamu membuka marketplace dan melihat kategori fashion, Anda akan menemukan ribuan toko.
Namun, permasalahan yang muncul adalah, apakah brand Kamu terkenal? Jika brand Kamu terkenal, maka toko Kamu akan dikunjungi banyak orang.
Pastikan harga kompetitif dan bahan yang digunakan berkualitas baik.
Kita juga melihat bahwa salah satu orang terkaya di dunia adalah pemilik Zara. Brand tersebut memiliki jangkauan global dan berasal dari Spanyol.
Banyak usaha di bidang fashion yang sangat booming saat ini.
Dari kaos yang dijual untuk partai politik hingga desainer fashion kelas dunia, artinya fashion adalah usaha yang tidak akan pernah mati.
Brand boleh berganti silih berganti, pemilik boleh berganti silih berganti, tetapi yang namanya sandang, manusia sampai kapan pun akan tetap membutuhkan pakaian.
3. Makelar
Yang ketiga adalah jasa makelar. Ini tidak pernah akan mati, meskipun sekarang peran pihak ketiga mulai berkurang karena banyak supplier dan customer yang langsung dipertemukan di marketplace.
Contohnya, dulu ada calo tiket pesawat, namun mulai berkurang sejak adanya Traveloka dan tiket.com.
Calo untuk paspor atau calo untuk membuat BPKB juga mulai berkurang karena sekarang paspor sudah memiliki aplikasi sendiri.
Namun, jasa calo atau makelar masih tetap dibutuhkan. Masih ada orang yang tidak mau repot, seperti jasa mengurus visa, mencarikan mobil, jasa pengecatan rumah, jasa pembersihan rumah, dan lainnya. Menurut saya, jasa makelar tidak akan pernah mati.
Mungkin membeli kamera, misalnya, Kamu bisa beriklan di Google.
Kamu bisa membuat konten di YouTube yang viral, atau produk di TikTok, dan sebagainya. Dengan 10 juta rupiah, saya yakin uang tersebut tidak lama lagi akan kembali.
Sebaliknya, orang yang tidak memiliki ilmu dan menerima 10 juta rupiah, tidak lama lagi uang tersebut akan habis untuk membeli rokok, stres, dan healing.
Jadi, modal yang paling utama bukan hanya sekadar modal 10 juta rupiah, tetapi modal ilmu, modal relasi, mau kerja keras, dan kepercayaan itu jauh lebih penting daripada sekadar diberikan uang modal.
4. Toko Kelontong
Selanjutnya, yang keempat adalah membuka toko kelontong.
Mengapa berpendapat bahwa toko kelontong akan tetap ada?
Saat ini memang banyak Alfamart, Indomaret, Alfamidi, dan sebagainya, yang membuat toko kelontong seolah tidak memiliki peluang.
Namun, jika di daerah Kamu belum ada Alfamart atau Indomaret, membuka toko kecil-kecilan di dalam gang atau lingkungan sekitar Anda masih memiliki peluang.
Barang-barang yang Kamu jual di toko kelontong tersebut masih dibutuhkan oleh tetangga dan tidak mau pergi jauh.
Toko kelontong akan tetap hidup. Anda bisa menjual barang yang tidak dijual oleh Alfamart.
Sebagai contoh, saya memiliki langganan toko kelontong yang sampai sekarang masih beroperasi, di mana Alfamart tidak ada.
Dia dapat menjual biskuit lama yang tidak tersedia di Alfamart, atau menjual bumbu-bumbu yang tidak dijual di Alfamart.
Jadi, toko kelontong masih laku jika Kamu bisa beradaptasi.
Hindari menjual barang yang sama dengan Alfamart, karena tidak ada alasan untuk menyalahkan kapitalisme yang membuat pedagang kecil sulit bersaing.
Itu adalah keluhan orang-orang yang frustrasi. Lebih baik Kamu menjual barang yang tidak ada di Alfamart, maka saya yakin orang-orang setempat pasti membutuhkan.
Jika orang mau berusaha, pasti ada cara untuk mendapatkan peluang.
5. Dropshipper dan Reseller
Dan yang terakhir, yang tidak pernah akan mati adalah prinsip sharing ekonomi, yang saya sebut dengan dropshipper dan reseller.
Mengapa sharing ekonomi di zaman sekarang tidak akan punah? Karena tidak mungkin supplier menjual barang sendiri.
Supplier hanya dapat memproduksi produk, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk memasarkan produknya.
Sehingga mereka membutuhkan banyak sales, atau yang kita kenal sebagai reseller atau penjual ulang atau dropshipping.
Kamu bisa mempertemukan konsumen dengan supplier, sehingga Kamu juga bisa dropship.
Dengan dropship, Kamu langsung mendapatkan dana dan komisi. Reseller juga sama.
Sekian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Sukses untuk Kamu. (*)