UPDATESATU.COM – Melepas ketergantungan anak dari popok atau pampers adalah salah satu tahap penting dalam perkembangan anak.
Meski prosesnya sering kali memerlukan kesabaran dan waktu, melatih anak untuk buang air tanpa menggunakan pampers akan mengajarkan mereka kemandirian dan membantu orang tua menghemat biaya.
Berikut adalah beberapa cara efektif yang bisa membantu Anda melatih anak buang air tanpa pampers.
1. Kenalkan Anak pada Toilet Sejak Dini
Memperkenalkan anak pada toilet sejak usia dini adalah langkah awal yang penting. Anda bisa mulai dengan mengajak anak melihat dan mengenal toilet atau potty training seat khusus anak, sehingga mereka tidak merasa asing. Ajarkan kepada anak bahwa toilet adalah tempat untuk buang air, dan mulai jelaskan secara perlahan fungsi dan cara menggunakannya.
2. Pilih Waktu yang Tepat untuk Memulai Toilet Training
Memilih waktu yang tepat adalah kunci keberhasilan dalam melatih anak buang air tanpa pampers. Idealnya, Anda bisa memulai toilet training ketika anak sudah berusia antara 18 bulan hingga 3 tahun, tergantung pada kesiapan mereka. Perhatikan tanda-tanda kesiapan anak, seperti kemampuan menahan buang air beberapa saat, ketertarikan pada toilet, atau ingin buang air sendiri. Pilihlah waktu saat suasana rumah tenang, sehingga anak bisa fokus pada pelatihan.
3. Gunakan Pakaian dalam atau Training Pants
Setelah anak siap, mulailah menggunakan pakaian dalam atau training pants khusus anak sebagai pengganti pampers. Pakaian ini akan membantu mereka belajar merasa tidak nyaman saat basah, sehingga secara alami akan memberi mereka motivasi untuk buang air di toilet. Training pants juga memberikan kenyamanan lebih dibandingkan pampers dan membuat anak merasa lebih dewasa.
4. Buat Rutinitas yang Konsisten
Buatlah jadwal buang air yang konsisten untuk anak. Ajak mereka ke toilet pada waktu-waktu tertentu, misalnya setelah bangun tidur, sebelum tidur, atau setelah makan dan minum. Dengan rutinitas ini, anak akan lebih mudah mengenali kapan tubuhnya membutuhkan buang air. Selain itu, jadwal yang konsisten juga membantu anak memahami bahwa mereka harus buang air pada waktu tertentu dan di tempat yang tepat.
5. Beri Pujian dan Dukungan Positif
Proses pelatihan ini memerlukan kesabaran, dan penting untuk memberi dukungan serta pujian kepada anak setiap kali mereka berhasil buang air di toilet. Pujian kecil seperti “Hebat, kamu bisa buang air di toilet!” atau tepuk tangan bisa meningkatkan kepercayaan diri anak. Hindari hukuman atau teguran jika mereka belum berhasil, karena ini justru dapat menimbulkan ketakutan atau stres yang memperlambat proses.
6. Ajarkan Anak untuk Mengungkapkan Kebutuhan Buang Air
Salah satu tujuan dari toilet training adalah mengajarkan anak untuk memberitahu ketika mereka ingin buang air. Mulailah dengan mengajarkan kata-kata sederhana yang dapat digunakan anak, seperti “pipis” atau “buang air”. Anda juga bisa menggunakan isyarat tangan untuk membantu mereka mengkomunikasikan kebutuhan ini, sehingga mereka terbiasa mengungkapkan keinginan untuk pergi ke toilet.
7. Gunakan Potty Chair yang Nyaman dan Ramah Anak
Jika toilet dewasa terasa menakutkan bagi anak, gunakan potty chair atau kursi kecil khusus untuk anak. Potty chair biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih mudah diakses oleh anak. Biarkan anak merasa nyaman dan tenang saat menggunakannya. Anda juga bisa membiarkan anak memilih potty chair dengan warna atau karakter favorit mereka, sehingga membuat mereka lebih semangat.
8. Ajarkan Kebersihan Setelah Buang Air
Selain melatih anak buang air di toilet, ajarkan mereka tentang kebersihan, seperti cara membasuh dan mencuci tangan setelah selesai. Buat kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun setelah ke toilet. Dengan begitu, mereka akan belajar bahwa kebersihan adalah bagian penting dari rutinitas toilet mereka.
9. Hindari Memberikan Pampers Kembali
Saat memulai toilet training, usahakan untuk konsisten dan hindari penggunaan pampers kembali kecuali dalam kondisi tertentu, seperti saat perjalanan jauh atau malam hari. Penggunaan pampers kembali dapat membuat anak bingung dan merasa tidak perlu melanjutkan latihan toilet. Berikan mereka pemahaman bahwa pampers hanya digunakan jika benar-benar diperlukan.
10. Bersabar dan Tetap Konsisten
Melatih anak buang air tanpa pampers memerlukan waktu dan kesabaran. Proses ini bisa memakan waktu berhari-hari hingga beberapa minggu, tergantung pada kesiapan dan respons anak. Jika terjadi kegagalan, tetaplah tenang dan jangan langsung memarahi anak. Konsistensi dan dukungan Anda adalah kunci utama dalam proses ini.
Melatih anak untuk buang air tanpa menggunakan pampers adalah tahap penting yang membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan dukungan penuh dari orang tua.
Dengan memulai dari rutinitas yang teratur, mengenalkan toilet dengan cara yang positif, serta memberi dukungan, anak akan lebih mudah beradaptasi dan belajar mengontrol kebiasaan buang air mereka. Jangan lupa bahwa setiap anak memiliki waktunya sendiri, jadi nikmati proses ini sambil terus mendukung anak menuju kemandirian.(*)